Social Icons

Pages

Minggu, 12 Maret 2017

Analisis Studi Kasus Public Relations Demonstrasi "Blue Bird"

 Menggratiskan Layanan Taksi, Efektifkah Mengembalikan Reputasi Merek Blue Bird?

 
Video demontrasi anarkis oleh para pengemudi taksi, salah satunya mereka yang berseragam Blue Bird, sudah terlanjur beredar. Caci maki masyarakat sudah telanjur menyebar di dunia maya. Berbagai media nasional, termasuk online, turut menjadikan aksi anarkis oknum pengemudi berseragam “burung biru” itu sebagai bahan berita terkini.
blue-bird-akan-menindak-tegas-sopir-yang-terlibat-anarkis-lJ8oeSSkNW
 Padahal, di hari yang sama, di akun social medianya, manajemen sudah mengklarifikasi bahwa sopir Blue Bird dihimbau tidak mengikuti aksi demonstrasi dan tetap melayani penumpang. Namun, faktanya pengemudi mereka tetap beraksi di jalan. Bahkan, press conference digelar pada hari itu juga–kemarin (22/3)–oleh Komisaris Utama Blue Bird sekaligus salah seorang putri sang pemilik, Noni Sri Aryati Purnomo. Konten press conference berisi permohonan maaf dan janji menggratiskan layanan taksi selama satu hari pasca aksi kepada seluruh pelanggan di wilayah Jabodetabek.
Ya, ada harga yang harus dibayarkan Blue Bird pasca aksi demo anarkis para pengemudi taksi. Reputasi merek (brand reputation) Blue Bird, yang selama ini dikenal sebagai taksi yang nyaman, santun, dan terjamin keamanannya, harus tergerus. Diungkapkan Bambang Sumaryanto, Dosen Komunikasi Universitas Indonesia, “Pada kasus demo anarkis oleh Paguyuban Pengemudi kemarin, mau tidak mau Blue Bird terkena imbasnya, meskipun beredar postingan surat edaran Blue Bird yang menghimbau mitra pengemudinya tak ikut mogok dan tetap melayani konsumen.”
Lantas, upaya Blue Bird menggratiskan layanan selama sehari kepada seluruh pelanggan, menurut Bambang, merupakan langkah yang bertujuan baik. “Namun, langkah itu perlu diuji efektivitasnya. Sebab, dalam memulihkan citra Blue Bird, langkah itu belum tentu tepat sasaran. Bukan tidak mungkin mitra driver justru mengangkut saudara-sadara mereka sebagai penumpang dengan gratis,” kata Bambang.
Akan lebih baik, saran Bambang, bila Blue Bird segera melakukan pendataan korban-korban penumpang Blue Bird yang diturunkan di jalan. Kemudian, Blue Bird memberikan kompensasi naik Blue Bird selama beberapa waktu. “Sementara itu, untuk para pengemudi Blue Bird yang menjadi korban, baik mobilnya maupun fisiknya, Blue Bird dapat memberikan kompensasi atau apresiasi karena yang bersangkutan telah berusaha mengantar penumpang sesuai himbauan manajemen sekaligus menunjukkan empati kepada penumpang yang menjadi korban,” terangnya.
Upaya lain yan perlu ditambah Blue Bird, lanjut Bambang, adalah untuk pelanggan yang loyal, yaitu pelanggan online maupun by phone yang datanya tersimpan. “Manfaatkan database tersebut untuk membangun komunikasi dan permintaan maaf. Kompensasi justru diprioritaskan untuk konsumen yang biasa order melalui aplikasi. Jadi, gratisnya Blue Bird khusus untuk yang pesan pakai aplikasi, agar orang-orang justru terpicu untuk men-download aplikasi Blue Bird untuk dapat naik taksi Blue Bird gratis. Sedangkan untuk pelanggan yang order by phone, bisa dengan diberikan diskon. Jadi, terlihat langkah penggratisan Blue Bird lebih terarah dan meningkatkan loyalitas,” paparnya.
Lebih lanjut Bambang mengatakan, jika langkah promo gratis itu dilakukan kepada pelanggan yang tepat, maka pelanggan tersebut diharapkan dapat memposting pengalaman istimewa mereka dengan Blue Bird. “Perlu diingat, ada orang-orang yang tak mau naik uber karena merea menganggap illegal. Konsumen semacam ini perlu dikenali agar dapat digunakan sebagai messenger untuk mengedukasi pelanggan taksi. Kalau perlu buat program member get member dapat gratis Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu untuk sekali pakai,” imbuhnya.
Sementara itu, pemberian rating pengemudi oleh penumpang, ucap Bambang, juga harus mulai ditingkatkan dengan kemudahan aplikasi. Blue Bird harus mampu mengundang developer untuk benar-benar menciptakan kenyamanan dan keamanan serta memanfaatkan pengalamannya. “Mindset driver juga perlu diubah. Sebab, Blue Bird bukan lagi taksi pilihan utama di hotel atau bandara. Karena itu, upaya marketing Public Relations (PR) dan Corporate PR perlu dilakukan secara lebih terintegrasi,” tutup Bambang.
 
ANALISIS STUDI KASUS BLUE BIRD
PERAN PR DALAM MENGEMBALIKAN CITRA PERUSAHAAN
 
BAB I
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang.
Perusahaan yang bergerak di bidang Transportation Service itu telah berdiri sejak tahun 1972. Blue Bird Group adalah kelompok usaha yang melayani segala kebutuhan transportasi. Bermula hanya 25 taksi di tahun 1972, kini armada Blue Bird Group telah mencapai 34.000 yang tersebar di sejumlah kota besar di Indonesia. Jika New York terkenal dengan Yellow Taxi, London dengan Black Cab, dan Indonesia terkenal dengan Blue Bird. Jenis layanan darat taksi regular (Blue Bird Group) ini diantara lain adalah Taxi Executive (Silver Bird), Limousine (Golden Bird), Bus Charter (Big Bird), dan Truck Container (Iron Bird).
Blue Bird sangat berpengaruh dalam hal strategi merk dagang. Sebelum terjadi aksi demonstrasi kepada booking transportasi berbasis aplikasi online, masyarakat masih menilai Blue Bird adalah salah satu pilihan armada terbaik dalam layanan taksi. Demonstrasi anarkis yang dilakukan oleh para pengemudi taksi Blue Bird yang selama ini memiliki reputasi merek sebagai taksi yang nyaman, aman, dan santun harus terhapus. Hal ini menjadi pemberitaan yang viral diberbagai media sosial dan mendapat beberapa kecaman dari kalangan netizen. Imbas dari unjuk rasa itu pun tak main-main, sejumlah ruas jalan di DKI Jakarta lumpuh karena sopir taksi memblokir jalan. Selain itu, sopir-sopir itu juga melakukan pengrusakan terhadap taksi yang menolak ikut melakukan unjuk rasa.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Fungsi Public Relations.
Fungsi dari Public Relation itu sendiri adalah sebagai fungsi manajemen dan fungsi juga fungsi komunikasi. Sebagai fungsi manajemen, Public Relations bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan reputasi perusahaan. Sebagai fungsi komunikasi, Public Relations mengembangkan komunikasi antara perusahaan dan publik yang dianggap penting untuk menciptakan dan mempertahankan goodwill dan mutual understanding publik terhadap tujuan, kebijakan, dan kegiatan perusahaan.

Fungsi utama Public Relations adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antarlembaga dengan publiknya, internal maupun eskternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga organisasi.
Ø  Komunikasi Internal
a.       Memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai institusi.
b.      Menciptakan kesadaran anggota/personil mengenai peran institusi dalam masyarakat.
c.       Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan balik dari anggotanya.
Ø  Komunikasi Eksternal
a.       Informasi yang benar dan wajar mengenai institusi.
b.      Kesadaran mengenai peran institusi dalam tata kehidupan umumnya.
c.       Motivasi untuk menyampaikan citra baik.

Dalam Definisinya Public Relations (PR) adalah  fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagaalan organisasi tersebut. Definisi PR, menempatkan PR sebagai sebuah fungsi manajemen, yang berarti bahwa manajemen di semua organisasi harus menempatkan PR. Definisi ini juga mengidentifikasi pembentukan dan pemeliharaan hubungan baik yang saling menguntungkan antara organisasi dengan publik sebagai basis moral dan etis dari profesi PR. Sebagai fungsi manajemen, PR adalah bagian dari struktur organisasi dan bagian dari proses untuk menyesuaikan diri dengan perubahan. Tanggung jawabnya mencakup aktivitas membantu organisasi untuk mengidentifikasi, menilai dan menyesuaikan diri dengan lingkungan ekonomi, politik, sosial dan teknolog yang terus berkembang.
Public relation merupakan fungsi manajemen khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerja sama antara organisasi dengan berbagai publiknya.


BAB III
ANALISIS MASALAH

Aksi demo yang telah banyak tersebar luas di media sosial ini memiliki banyak dampak negatif yang diberikan konsumen terhadap Blue Bird. Kejadian tersebut menyebabkan krisis bagi transportasi yang menggunakan lambang burung biru tersebut. Banyak masyarakat yang kesal akibat demo tersebut yang berdampak pada kemacetan lalu lintas yang terjadi di berbagai tempat terutama pada jalan protokol sudirman-semanggi, slipi hingga kantor DPR sehingga mengganggu aktifitas mereka.
Melihat kejadian tersebut, peran PR sangat berpengaruh besar untuk menyelesaikan masalah yang ada. Oleh karena itu, hal tersebut adalah salah satu kegiatan dari seorang PR yakni sebagai fungsi komunikasi untuk mengembangkan komunikasi isntitusi dengan publik agar berjalan dengan baik untuk mewujudkan good will dan mutual understanding terhadap publik, oleh karenanya Blue Bird menggratiskan layanan taksi selama sehari penuh agar terciptanya pemahaman yang baik dalam mengembalikan nama baik Blue Bird dan mewujudkan mutual understanding terhadap tujuan, kebijakan dan kegiatan dari perusahaan Blue Bird sebagai permohonan maaf. Selain itu aktifitas yang digunakan juga merupakan bagian dari komunikasi internal dan eksternal umtuk memperoleh umpan balik dari konsumen sebagai bentuk menyampaikan citra yang baik terhadap pelanggan atau konsumen. 
PR Blue Bird Group cukup tanggap dan cepat dalam menangani krisis yang terjadi. Terbukti dengan terbitnya surat pernyataan yang menghimbau para pengemudi untuk tidak ikut dalam aksi demonstrasi tersebut, dan segera mengadakan press confrence untuk mengklarifikasi krisis tersebut pada hari yang sama. Seorang PR dituntut untuk mampu bersikap sigap dalam kondisi apapun sehingga dapat memperkecil kemungkinan terburuk yang biasa disebut sebagai tahap prodomal. Meskipun telah mengeluarkan kebijakan dengan menggratiskan layanan taksi selama sehari penuh, praktisi PR masih harus melakukan tahap evaluasi terhadap kebijakan tersebut untuk mendapatkan hasil yang maksimal agar mendapatkan kembali kepercayaan publik terhadap layanan mereka.


DAFTAR PUSTAKA

 



 

Sample text

Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates